Powered By Blogger

Friday, October 1, 2010

My First Love Story ( Part III )

Hai.. sudah lama aku ga buka blog..
Memang sebenarnya aku tak ingin melanjutkan ceritaku..
Tapi.. entah kenapa, saat kubuka kembali blog ku ini, aku jadi ingin melanjutkan ceritaku sebelumnya..
[Mungkin yang buka blogku tak ada atau hanya segelintir, tak apa.. yang penting, aku bisa menuliskan perasaanku di blog ini :) ]

Terakhir kisah sampai aku kelas 9..
Saat kelas 9 inilah, banyak hal terjadi yang membuatku makin sayang padanya..
Walau ia sudah menjadi milik orang lain, dan tak mungkin bagiku untuk mendapatkannya..

Di kelas 9 banyak kesempatan di mana aku duduk bersebelahan dengannya..
oh iya.. kalau di sekolahku, kelas 9 kembali seperti kelas 7, jadi aku kembali ke kelas A dan sekelas lagi dengan "X"..
lanjut..
Saat aku duduk bersebelahan dengannya, dia selalu cerita banyak tentang pacarnya..
Cemburu ? tidak juga.. aku malah senang, aku menjadi orang kepercayaannya.. :D
Dia selalu cerita, tentang pacarnya, rasa senang saat ia pacaran, hampir semua hal ia ceritakan padaku..
Bahkan dia menganggapku adalah "SAHABAT" ..
(hhh.. bernafas dulu)
yaa.. "SAHABAT"..
terdengar kata itu dari mulutnya..
Haruskah aku malah sedih ?
Tidaaaakkk.. aku tidak sedih.. inilah yang membuatku bahagia :D
Aku senang, bisa membuatnya senang..

Namun, hal itu terjadi dalam waktu yang tak lama..
Di part II aku ceritakan, tentang sahabatku yang menyukainya..
ya.. aku dan sahabatku memiliki kesempatan yang sama 3 tahun di SMP sekelas dengan "X"
Sampai kelas 9 pun "X" tetap tak menyukai sahabatku itu..
Yaa.. ini suatu beban sebenarnya buatku..
"X" selalu mengeluh tentang sahabatku itu.. hh..
Dan.. suatu saat.. di pelajaran biologi..
Yaa.. di situlah hubunganku dengan "X" mulai renggang..
Entah apa yang dipikirkannya..
Dia marah, karena saat itu aku menegurnya, saat sahabatku juga menegurnya..
Entah.. apa yang harus kuperbuat..
Lalu, memang aku sempat benci dengannya.. yaah.. untuk sesaat..
Padahal aku sudah berjanji dengan sahabatku untuk tidak minta maaf..
Bahkan ibuku (aku sering curhat dengan ibuku) mengatakan aku juga tidak perlu minta maaf.
Karena memang sifat "X" agak kekanak-kanakkan..
Namun kenyataannya..
entah beberapa hari kemudian..
Aku tak tahan tak berbicara dengannya atau bertegur sapa.. yaa.. aku memutuskan untuk minta maaf..
Dan waktu itu, saat baris, aku benar-benar mohon minta maaf padanya.. hingga aku terlihat seperti orang BODOH di depannya.. yaa.. mataku hampir saja mengeluarkan air mata.. MEMALUKAN sekali !
Tapi, walau aku sudah minta maaf.. hubunganku dengan "X" tidak seperti SAHABAT lagi.
Yaa TEMAN BIASA.. dia tak pernah lagi menceritakan segala hal padaku..

Dan.. tiba saatnya ujian sekolah..
Kelas 9 adalah saat-saat sibuk mencari SMA baru..
Ada salah satu sekolah swasta favorit di kotaku..
Dan banyak sekali dari SMPku yang masuk ke SMA itu.
Tentunya, aku juga ingin..
Tuhan mengijinkanku masuk SMA itu lewat jalur prestasi..
Kebetulan si "X" juga ingin masuk sekolah itu..
*sempat aku tak percaya dia bisa masuk, karena nilai "X" juga tak begitu bagus
Aku tak tahu harus berharap apa..
Jika aku berharap dia masuk --> semakin sulit tuk melupakan
Jika aku berharap dia tidak masuk.. Ah.. jahat sekali..
Aku hanya menyerahkan semua ke dalam tangan Tuhan.. DIA punya rencana yang terbaik..

Saat itu aku berpikir : Jika dia masuk, oke, aku akan tetap suka "X", jika tidak, sudah pastinya aku melupakan..
Yaa.. tentunya saat aku memikirkan hal itu, aku sudah resmi diterima di SMA itu lewat jalur prestasi..
Namun "X" harus melewati jalur test terlebih dahulu..

Tuhan pun berkehendak "X" diterima di SMA itu..


----PASRAH-----

Akhirnya, pengumuman ujian sekolah.. dan kami satu sekolah lulus 100%
Dan, aku berpikir akan memulai hidup dan lembaran baru di sekolahku yang baru nanti..
Dan teringat, "X" juga akan satu sekolah denganku..
Saat itu aku berjanji pada diriku sendiri.. yaa.. tentunya, walau satu sekolah belum tentu satu kelas..
Oke ! Kalau aku sekelas dengannya, aku tak akan melupakannya, kalau aku tidak satu kelas, pasti aku akan melupakan ! entah kenapa saat itu keyakinanku sangat besar kalau aku TIDAK sekelas dengannya..


Kring..kring..
Salah satu teman dekatku yang juga diterima di SMA itu menelponku, dan mengatakan bahwa ia sudah tau kelas yang akan ia tempati.. Aku berpikir, saat itu pun temanku tau aku berada di kelas apa.. Aku pun bertanya, "Aku kelas apa ik?" Namun, yahh.. sangat kesal waktu itu, temanku tidak tahu. Karena, temanku pun tahu dari 'temanku yang lain'. Kesaaall..
Karena sungguh penasaran, aku pun menelpon 'temanku yang lain itu'. Yaa ! Dia juga tidak tahu!
Tapi aku yakin, aku TIDAK akan sekelas dengannya..
Aku pun menunggu hari besok dengan rasa penasaran yang sangat..

Keesokan harinya, aku pergi ke SMA ku yang baru untuk melihat kelasku..
Ramai sekali waktu itu..
Aku melihat papan pengumuman, tentu saja pertama aku mencari namaku terlebih dahulu..
yaa! aku melihat namaku.. Aku pun melihat teman-teman yang sekelas denganku..
Dan.. aku tertuju pada satu nama.. nama orang yang sangat ingin kulupakan waktu itu.
Nama orang yang tak kuharapkan untuk bersama satu kelas denganku..

"X"

Entah, Tuhan sedang berencana apa denganku..
Apa aku harus hidup di SMA ini dengan kisah cinta yang sangat buruk ini ?
Padahal, yang aku inginkan, aku bisa membuka lembaran baru.. kisah baru..
Namun, hambatan terus ada di hadapanku..

-to be continued-

No comments:

Post a Comment