Powered By Blogger

Saturday, October 2, 2010

My First Love Story [end]

SMA : masa di mana aku benar-benar ingin merasakan 'percintaan' anak remaja, walaupun hal itu akan terjadi sekali di masa SMA ku..

Tapi, sampai sekarang, aku pun belum merasakannya..
Yang kurasakan sampai sekarang, hanya perasaan lelah, untuk mencoba melupakannya, namun tak bisa..
Tangis di dalam hati, hingga tidak dapat kuungkapkan perasaan itu..

Aku ditakdirkan Tuhan untuk sekelas dengan si "X"
Namun, Tuhan tak memberi ku kesempatan untuk berbicara, bercanda bersama seperti yang dulu pernah terjadi..
Di pertengahan kelas 10, "X" putus dengan pacarnya..
Apakah aku harus bahagia ?
Percuma saja aku bahagia.. Jika aku bahagia, aku mau berbuat apa ?
Karena kerenggangan hubunganku dengannya, aku pun tak tahu apa yang membuat mereka memutuskan untuk putus..
MUNGKIN saja, jika dia masih menganggapku sahabat, dia akan menceritakan seluruhnya kepadaku..
Ah, sudahlah.. buat apa aku memikirkan hal yang lalu..

Hari-hari terus berlanjut..
Sempat aku mencoba untuk mengisi hari-hariku untuk mencoba mencari lembaran baru..
ujungnya --> hanya hati yang rapuh kudapatkan.
Ingin ku mencari yang lain, tapi mengapa aku harus kembali untuk menyukainya ?
Apakah aku harus memendam perasaan ini hingga masa SMA ku nanti ?
Apakah aku tidak bisa merasakan kisah cinta di SMA seperti yang teman-temanku rasakan hanya karena perasaan ini ?
Entahlah.. aku sudah lelah.. dan aku sudah tidak dapat berkata apa-apa lagi..
Sepanjang 1 tahun di kelas 10, berbicara dengannya hanya saat perlu saja..
Bahkan, mungkin aku sudah tidak ada dalam pikirannya lagi..
walau sebagai "SAHABAT"
Sebenarnya aku tak tahu, apakah dia mengetahui perasaanku ini ?
Sudahlah.. jika dia mengetahui nya dan mulai membenciku..

hingga kelas 11 ini.. aku tak tahu tentang apa sebenarnya di balik perasaanku ini ?
Apakah Tuhan punya rencana ?
Kenapa aku harus kelelahan untuk memikirkannya :'(
Kenapa perasaan ini makin bertumbuh ?
Bahkan sekarang pun, memalingkan wajahnya terhadapku saja tidak..
Apalagi, diriku di pikirannya, sudah tentu itu tak ada sama sekali..

Yaa..
sebenarnya ceritaku ini belum berakhir..
dan masih akan terus berlanjut, entah sampai kapan..
Sampai Tuhan menjawab, apa di balik semuanya ini ?

Harapanku :
Tuhan mengijinkanku, aku mendapatkannya..
atau
Tuhan mengijinkanku, mendapatkan seseorang yang lebih baik, yang bisa membuatku benar-benar melupakannya..

Menyerahkan semuanya ini ke dalam tangan Tuhan, adalah jawaban yang terbaik..

Sekarang aku tinggal berjalan.. walau rasa sakit harus kulalui, aku percaya.. Di sana, ada rencana besar yang Tuhan persiapkan padaku.. Amin

- the end -

Friday, October 1, 2010

My First Love Story ( Part III )

Hai.. sudah lama aku ga buka blog..
Memang sebenarnya aku tak ingin melanjutkan ceritaku..
Tapi.. entah kenapa, saat kubuka kembali blog ku ini, aku jadi ingin melanjutkan ceritaku sebelumnya..
[Mungkin yang buka blogku tak ada atau hanya segelintir, tak apa.. yang penting, aku bisa menuliskan perasaanku di blog ini :) ]

Terakhir kisah sampai aku kelas 9..
Saat kelas 9 inilah, banyak hal terjadi yang membuatku makin sayang padanya..
Walau ia sudah menjadi milik orang lain, dan tak mungkin bagiku untuk mendapatkannya..

Di kelas 9 banyak kesempatan di mana aku duduk bersebelahan dengannya..
oh iya.. kalau di sekolahku, kelas 9 kembali seperti kelas 7, jadi aku kembali ke kelas A dan sekelas lagi dengan "X"..
lanjut..
Saat aku duduk bersebelahan dengannya, dia selalu cerita banyak tentang pacarnya..
Cemburu ? tidak juga.. aku malah senang, aku menjadi orang kepercayaannya.. :D
Dia selalu cerita, tentang pacarnya, rasa senang saat ia pacaran, hampir semua hal ia ceritakan padaku..
Bahkan dia menganggapku adalah "SAHABAT" ..
(hhh.. bernafas dulu)
yaa.. "SAHABAT"..
terdengar kata itu dari mulutnya..
Haruskah aku malah sedih ?
Tidaaaakkk.. aku tidak sedih.. inilah yang membuatku bahagia :D
Aku senang, bisa membuatnya senang..

Namun, hal itu terjadi dalam waktu yang tak lama..
Di part II aku ceritakan, tentang sahabatku yang menyukainya..
ya.. aku dan sahabatku memiliki kesempatan yang sama 3 tahun di SMP sekelas dengan "X"
Sampai kelas 9 pun "X" tetap tak menyukai sahabatku itu..
Yaa.. ini suatu beban sebenarnya buatku..
"X" selalu mengeluh tentang sahabatku itu.. hh..
Dan.. suatu saat.. di pelajaran biologi..
Yaa.. di situlah hubunganku dengan "X" mulai renggang..
Entah apa yang dipikirkannya..
Dia marah, karena saat itu aku menegurnya, saat sahabatku juga menegurnya..
Entah.. apa yang harus kuperbuat..
Lalu, memang aku sempat benci dengannya.. yaah.. untuk sesaat..
Padahal aku sudah berjanji dengan sahabatku untuk tidak minta maaf..
Bahkan ibuku (aku sering curhat dengan ibuku) mengatakan aku juga tidak perlu minta maaf.
Karena memang sifat "X" agak kekanak-kanakkan..
Namun kenyataannya..
entah beberapa hari kemudian..
Aku tak tahan tak berbicara dengannya atau bertegur sapa.. yaa.. aku memutuskan untuk minta maaf..
Dan waktu itu, saat baris, aku benar-benar mohon minta maaf padanya.. hingga aku terlihat seperti orang BODOH di depannya.. yaa.. mataku hampir saja mengeluarkan air mata.. MEMALUKAN sekali !
Tapi, walau aku sudah minta maaf.. hubunganku dengan "X" tidak seperti SAHABAT lagi.
Yaa TEMAN BIASA.. dia tak pernah lagi menceritakan segala hal padaku..

Dan.. tiba saatnya ujian sekolah..
Kelas 9 adalah saat-saat sibuk mencari SMA baru..
Ada salah satu sekolah swasta favorit di kotaku..
Dan banyak sekali dari SMPku yang masuk ke SMA itu.
Tentunya, aku juga ingin..
Tuhan mengijinkanku masuk SMA itu lewat jalur prestasi..
Kebetulan si "X" juga ingin masuk sekolah itu..
*sempat aku tak percaya dia bisa masuk, karena nilai "X" juga tak begitu bagus
Aku tak tahu harus berharap apa..
Jika aku berharap dia masuk --> semakin sulit tuk melupakan
Jika aku berharap dia tidak masuk.. Ah.. jahat sekali..
Aku hanya menyerahkan semua ke dalam tangan Tuhan.. DIA punya rencana yang terbaik..

Saat itu aku berpikir : Jika dia masuk, oke, aku akan tetap suka "X", jika tidak, sudah pastinya aku melupakan..
Yaa.. tentunya saat aku memikirkan hal itu, aku sudah resmi diterima di SMA itu lewat jalur prestasi..
Namun "X" harus melewati jalur test terlebih dahulu..

Tuhan pun berkehendak "X" diterima di SMA itu..


----PASRAH-----

Akhirnya, pengumuman ujian sekolah.. dan kami satu sekolah lulus 100%
Dan, aku berpikir akan memulai hidup dan lembaran baru di sekolahku yang baru nanti..
Dan teringat, "X" juga akan satu sekolah denganku..
Saat itu aku berjanji pada diriku sendiri.. yaa.. tentunya, walau satu sekolah belum tentu satu kelas..
Oke ! Kalau aku sekelas dengannya, aku tak akan melupakannya, kalau aku tidak satu kelas, pasti aku akan melupakan ! entah kenapa saat itu keyakinanku sangat besar kalau aku TIDAK sekelas dengannya..


Kring..kring..
Salah satu teman dekatku yang juga diterima di SMA itu menelponku, dan mengatakan bahwa ia sudah tau kelas yang akan ia tempati.. Aku berpikir, saat itu pun temanku tau aku berada di kelas apa.. Aku pun bertanya, "Aku kelas apa ik?" Namun, yahh.. sangat kesal waktu itu, temanku tidak tahu. Karena, temanku pun tahu dari 'temanku yang lain'. Kesaaall..
Karena sungguh penasaran, aku pun menelpon 'temanku yang lain itu'. Yaa ! Dia juga tidak tahu!
Tapi aku yakin, aku TIDAK akan sekelas dengannya..
Aku pun menunggu hari besok dengan rasa penasaran yang sangat..

Keesokan harinya, aku pergi ke SMA ku yang baru untuk melihat kelasku..
Ramai sekali waktu itu..
Aku melihat papan pengumuman, tentu saja pertama aku mencari namaku terlebih dahulu..
yaa! aku melihat namaku.. Aku pun melihat teman-teman yang sekelas denganku..
Dan.. aku tertuju pada satu nama.. nama orang yang sangat ingin kulupakan waktu itu.
Nama orang yang tak kuharapkan untuk bersama satu kelas denganku..

"X"

Entah, Tuhan sedang berencana apa denganku..
Apa aku harus hidup di SMA ini dengan kisah cinta yang sangat buruk ini ?
Padahal, yang aku inginkan, aku bisa membuka lembaran baru.. kisah baru..
Namun, hambatan terus ada di hadapanku..

-to be continued-